ngambah kawalian

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَانِ الرَّحِيْمِ

Pikeun anu rek ngambah kawalian kedah ngalaksanakeun 9 wasiat ulama Ahli tasawwuf diantawisna :
1.ngaraksa waktu
2.kudu daek nyiar elmu syareat / kudu daek tolabul ilmi
3.kudu rajin ngalaksanakeun pasunatan
4.tobat
5.qonaah
6.zuhud
7.tawakkal
8.ikhlas
9.uzlah

TOBAT
   •     
dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, Hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung. ( ANNUR AYAT 31 )

Khithob ayat itu ditunjukkan pada khalayak umum untuk segera bertobat
Menutut bahasa tobat berarti kembali dan menurut istilah tobat berarti kembali dari segala yang dicela syariat menuju apa yang dipujinya , serta mengetahui bahwa berbagai dosa dan kemaksiatan adalah pembinasa dan dapat menjauhkan dari Allah dan surganya.juga mengetahui bahwa meninggalkan dosa dan kemaksiatan akan mendekatkan pada Allah dan surganya. Seakan –akan Allah yang maha perkasa lagi maha mulia berfirman:” kembalilah kalian kepada ku dari hawa nafsu kalian dan ketergantungan kalian pada syahwat mudah-mudahan kalian akan beruntung disisiku kelak pada hari pembalasan serta tetap berada dibawah naungan nikmatku di alam akhirat yang abadi . kalian juga akan selamat dan masuk surga yang paling tinggi dengan rahmat-Ku yang telah disediakan untuk orang-orang yang berbuat baik.”
Selain itu Allah juga menggunakan khithob yang bersifat khusus, dimana Dia berfirman :
       •        •         •                  •     

Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubatan nasuhaa (taubat yang semurni-murninya). Mudah-mudahan Rabbmu akan menutupi kesalahan-kesalahanmu dan memasukkanmu ke dalam jannah yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, pada hari ketika Allah tidak menghinakan nabi dan orang-orang mukmin yang bersama Dia; sedang cahaya mereka memancar di hadapan dan di sebelah kanan mereka, sambil mereka mengatakan: "Ya Rabb kami, sempurnakanlah bagi kami cahaya kami dan ampunilah Kami; Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu." ( At-Tahriim ayat 8 )

Kata Nashuha dalam kalimat diatas berarti tulus murni hanya untuk Allah yang bersih dari berbagai kekeruhan .karena kemurnian itu , seorang hamba akan senantiasa dalam ketaatan dan menjauhi kemaksiatan sehingga dia akan wafat dalam keadaan khusnul khotimah ( akhir yang baik ) sesungguhnya tobat dari segala dosa merupakan kewajiban .dan Allah telah mengangkat sifat dan keberadaan orang-orang yang bertobat dalam beberapa firmannya , diantaranya :
•      
Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri.
( Albaqoroh ayat 222 )

Dengan demikian Allah mencintai mereka karena tobat dan penyucian diri mereka dari dosa-dosa yang menjauhkan mereka dari Allah .
Dan dalam ayat yang lain , Dia berfirman :
        •         

Mereka itu adalah orang-orang yang bertaubat, yang beribadat, yang memuji, yang melawat[1], yang ruku', yang sujud, yang menyuruh berbuat ma'ruf dan mencegah berbuat munkar dan yang memelihara hukum-hukum Allah. dan gembirakanlah orang-orang mukmin itu.
[1] Maksudnya: melawat untuk mencari ilmu pengetahuan atau berjihad. ada pula yang menafsirkan dengan orang yang berpuasa.
( Attaubah ayat 112 )
Dalam ayat itu Allah menyebut dengan sebutan yang tidak asing, yaitu at-taibun, lalu menyifatinya dengan sifat-sifat terpuji , jadi tobat telah menjadi sifatnya .jika seorang hamba telah menyifati diri dengan sifat itu , maka dia berhak mendapatkan kabar gembira itu.
Para ulama telah berbeda pendapat mengenai dosa kecil dan dosa besar.
Ada yang mengatakan bahwa dosa besar ada 3 ada juga yang berpendapat 4 , ada yang menyatakan 7, ada yang menebutkan 9, dan ada juga yang mengatakan 11.
Ibnu Abbas ra. Ketika mendengar ungkapan Ibnu Umar ra. : “ Dosa besar itu ada 7 “
Berkata :” Jumlah dosa besar lebih dekat pada hitungan 70 dari pada 7.” Dia menambahkan “ segala yang dilarang Allah adalah dosa besar .” ada yang mengatakan bahwa dosa-dosa besar itu tidak jelas tidak diketahui jumlahnya .Dan ada pula yang berkata bahwa segala yang diancam Allah dengan api neraka disebut dosa besar. Ada juga yang berpendapat , segala amal yang ditetapkan mendapat hukum had maka termasuk dosa besar, sebagian ulama brkata , “ dosa besar berjumlah 17 “ 4 diantaranya dalam hati yaitu :
1.syirik kepada Allah
2.mengulang-ngulang perbuatan maksiat
3.putus asa dari rahmat Allah
4.merasa aman dari makar Allah
Dan 4 didalam lidah :
1.kesaksian palsu
2.qadzaf pada orang yang suci
3.sumpah palsu
4.sihir
Dan 3 terletak diperut :
1.meminum khomer dan minuman yang memabukkan
2.memakan harta anak yatim dengan jalan yang tidak benar
3. memakan riba
Dan 2 terletak di kemaluan :
1.Zina
2. homoseksual
Dan 2 lainnya terletak di tangan :
1.Pembunuhan
2.Pencurian
Dan 1 terletak di kaki yaitu lari dari peperangan.
Sedangkan dosa kecil jumlahnya tidak terhitung , terlalu banyak untuk disebutkan.
Jika seorang mukmin bertobat dari dosa besar , maka dosa-dosa kecil sudah termasuk.hal itu didasarkan pada firman Allah Swt.:
            

Jika kamu menjauhi dosa-dosa besar di antara dosa-dosa yang dilarang kamu mengerjakannya, niscaya kami hapus kesalahan-kesalahanmu (dosa-dosamu yang kecil) dan kami masukkan kamu ke tempat yang mulia (surga).

( An-Nisaa` ayat 31 )

Dari Anas bin malik ra.dia menceritakan Rasul Allah saw. Bersama para sahabatnya pernah singgah disebuah lembah yang disana tidak terlihat ada kayu bakar : mereka berkata “ wahai rasul Alah kami tidak melihat kayu bakar.” Beliau berkata ,: “Janganlah kalian meremehkan sesuatu yang kalian ambil .kemudian ada beberapa orang yang mengumpulkan bagian-bagian kecil kayu bakar sehingga mereka berhasil mengumpulkan kayu bakar dalam jumlah yang banyak. Lalu beliau berkata kepada para sahabat :”Tidakkah kalian lihat , beginilah hal-hal yang sepele –baik kebaikan maupun keburukan – berkumpul, dosa kecil bergabung dengan dosa kecil lainnya, dan dosa besar dengan dosa besar lainnya, kebaikan dengan kebaikan lainnya, kejahatan dengan kejahatan lainnya.”
Ada yang mengatakan, jika suatu dosa mengecil dalam pandangan seorang hamba, maka dosa itu membesar dalam pandangan Allah.
Dan jika dia memandangnya besar , maka allah akan memandangnya kecil.
Sesungguhnya orang mukmin akan memperhatikan dosa kecil karena imannya meningkat dan karena pengetahuannya berkembang.
Sebagaimana sabda Rasul Allah saw.:” Seorang mukmin melihat dosanya seperti gunung di atasnya dan dia merasa takut akan menimpanya.Sdangkan orang munafik melihat dosanya seperti lalat yang hinggap dihidungnya, lalu dia mengusirnya.”
Jangankan seorang mukmin , bahkan para nabi pun masih bertobat kepada Allah Swt. Mereka masih terus bertobat hingga Dia menerima tobat mereka. Allah berfirman :
            

37. Kemudian Adam menerima beberapa kalimat[2] dari Tuhannya, Maka Allah menerima taubatnya. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.

[2] tentang beberapa kalimat (ajaran-ajaran) dari Tuhan yang diterima oleh Adam sebahagian ahli tafsir mengartikannya dengan kata-kata untuk bertaubat.
( Al-baqoroh ayat 37 )
Diriwayatkan darihasan bin Ali ra.dia bercerita ,setelah Allah menerima tobat nabi Adam As.