...

Minggu, 27 Juni 2010

tingkatan wali Allah

Dalam Kitab Jami’u karamatil Aulia Juz 1 hal 7 Syech Yusup bin sulaiman berpendapat bahwa “wali ialah orang yang sangat dekat kepada Alloh lantaran penuh ketaatannya dan oleh karena itu Alloh memberikan kuasa kepadanya dengan Karomah dan penjagaan”
maksudnya adalah orang yang menjadi dekat keadaan jiwanya kepada Alloh karena ketaatan dia akibatnya Alloh menjadi dekat orang tersebut dan diberikan anugrah oleh Alloh berupa “karomah” dan penjagaan untuk tidak terjerumus berbuat maksiat,apabila dia terjerumus berbuat maksiat maka cepat-cepat dia bertaubat.
Akbar Ibnu Araby dalam kitab Futuhatul Makkiyah membuat klasifikasi tingkatan wali dan kedudukannya. Jumlah mereka sangat banyak, ada yang terbatas dan yang tidak terbatas. Sedikitnya terdapat 9 tingkatan, secara garis besar dapat diringkas sebagai berikut :
1. Wali Aqthab atau Wali Quthub
Wali yang sangat paripurna. Ia memimpin dan menguasai wali diseluruh alam semesta. Jumlahnya hanya seorang setiap masa. Jika wali ini wafat, maka Wali Quthub lainnya yang menggantikan.
2. Wali Aimmah
Pembantu Wali Quthub. Posisi mereka menggantikan Wali Quthub jika wafat. Jumlahnya dua orang dalam setiap masa. Seorang bernama Abdur Robbi, bertugas menyaksikan alam malakut. Dan lainnya bernama Abdul Malik, bertugas menyaksikan alam malaikat.
3. Wali Autad
Jumlahnya empat orang. Berada di empat wilayah penjuru mata angin, yang masing-masing menguasai wilayahnya. Pusat wilayah berada di Kakbah. Kadang dalam Wali Autad terdapat juga wanita. Mereka bergelar Abdul Haiyi, Abdul Alim, Abdul Qadir dan Abdu Murid.
4. Wali Abdal
Abdal berarti pengganti. Dinamakan demikian karena jika meninggal di suatu tempat, mereka menunjuk penggantinya. Jumlah Wali Abdal sebanyak tujuh orang, yang menguasai ketujuh iklim. Pengarang kitab Futuhatul Makkiyah dan Fushus Hikam yang terkenal itu, mengaku pernah melihat dan bergaul baik dengan ke tujuh Wali Abdal di Makkatul Mukarramah. Pada tahun 586 di Spanyol, Ibnu Arabi bertemu Wali Abdal bernama Musa al-Baidarani. Abdul Madjid bin Salamah sahabat Ibnu Arabi pernah bertemu Wali Abdal bernama Mu’az bin al-Asyrash. Beliau kemudian menanyakan bagaimana cara mencapai kedudukan Wali Abdal. Ia menjawab dengan lapar, tidak tidur dimalam hari, banyak diam dan mengasingkan diri dari keramaian.
5. Wali Nuqoba’
Jumlah mereka sebanyak 12 orang dalam setiap masa. Allah memahamkan mereka tentang hukum syariat. Dengan demikian mereka akan segera menyadari terhadap semua tipuan hawa nafsu dan iblis. Jika Wali Nuqoba’ melihat bekas telapak kaki seseorang diatas tanah, mereka mengetahui apakah jejak orang alim atau bodoh, orang baik atau tidak.
6. Wali Nujaba’
Jumlahnya mereka sebanyak 8 orang dalam setiap masa.
7. Wali Hawariyyun
Berasal dari kata hawari, yang berarti pembela. Ia adalah orang yang membela agama Allah, baik dengan argumen maupun senjata. Pada zaman nabi Muhammad sebagai Hawari adalah Zubair bin Awam. Allah menganugerahkan kepada Wali Hawariyyun ilmu pengetahuan, keberanian dan ketekunan dalam beribadah.
8. Wali Rajabiyyun
Dinamakan demikian, karena karomahnya muncul selalu dalam bulan Rajab. Jumlah mereka sebanyak 40 orang. Terdapat di berbagai negara dan antara mereka saling mengenal. Wali Rajabiyyun dapat mengetahui batin seseorang. Wali ini setiap awal bulan Rajab, badannya terasa berat bagaikan terhimpit langit. Mereka berbaring diatas ranjang dengan tubuh kaku tak bergerak. Bahkan, akan terlihat kedua pelupuk matanya tidak berkedip hingga sore hari. Keesokan harinya perasaan seperti itu baru berkurang. Pada hari ketiga, mereka menyaksikan peristiwa ghaib.
Berbagai rahasia kebesaran Allah tersingkap, padahal mereka masih tetap berbaring diatas ranjang. Keadaan Wali Rajabiyyun tetap demikian, sesudah 3 hari baru bisa berbicara.
Apabila bulan Rajab berakhir, bagaikan terlepas dari ikatan lalu bangun. Ia akan kembali ke posisinya semula. Jika mereka seorang pedagang, maka akan kembali ke pekerjaannya sehari-hari sebagai pedagang.
9. Wali Khatam
Khatam berarti penutup. Jumlahnya hanya seorang dalam setiap masa. Wali Khatam bertugas menguasai dan mengurus wilayah kekuasaan ummat nabi Muhammd,saw.


KRITERIA & TINGKATAN WALI

Wali berasal dr kata "waliyayawla" yg berarti "dekat dgn sesuatu".
Al-waliyyu = orang yg memiliki kedekatan dgn Allah atau orang yg disayang Allah.

Menurut Imam Al-Qusyairi, ada 2 pengertian wali :
1. Wali Salik = orang yg dgn sekuat tenaga berusaha menjaga hatinya agar tetap taat & hanya bergantung kpd Allah tanpa diselingi kedurhakaan.
2. Wali Majdzub = orang yg hatinya secara penuh & terus menerus dlm penjagaan Allah.
Penjagaan Allah thd wali disebut Mahfuzh, penjagaan Allah thd Nabi disebut Ma'shum.

KRITERIA WALI
Menurut Ibnu Araby dalam kitab Al-Futuhat Al-Makiyyah, ada 8 kriteria kewalian :
1. Orang yang hanya menjadikan Allah sebagai pelindung
2. Orang yang mencintai dan berusaha meniru sifat-NYA ( berakhlak seperti sifat wajib bagi Alloh dan ber akhlak seperti Asma min asmail husna Alloh ta`ala. )
3. Orang yang senantiasa kembali dan menyegerakan bertaubat kepada-NYA
4. Orang yang selalu berusaha menyucikan diri lahir batin
5. Orang yang sabar atas takdir-NYA
6. Orang yang bersyukur atas nikmat-NYA
7. Orang yang berbuat baik dan memperbaiki/muhsin
8. Orang yang menghadirkan Allah dalam hati setiap saat

TINGKATAN WALI MENURUT KITAB AL-FUTUHAT AL-MAKIYYAH

1. Wali Quthub/Al Ghauts
Wali yg paripurna. Bertugas memimpin para wali diseluruh alam. Jumlahnya tiap masa hanya 1 ( satu ) orang , bila ia wafat, ia akan digantikan oleh wali Aimmah.

2. Wali Aimmah
Pembantu wali Quthub. Jumlahnya ada 2 orang. Bila Wali Quthub wafat, maka salah 1 wali Aimmah akan menggantikan posisinya.
Gelar Wali Aimmah :
a) Abdul Rabbi bertugas menyaksikan alam ghaib
b) Abdul Malik bertugas menyaksikan alam malaikat

3. Wali Autad
Jumlahnya selalu 4 orang setiap masa. Masing - masing menguasai 4 mata angin yang berpusat di Ka'bah Mekkah.
di dalam maqam Autad kadang terdapat wali wanita.
gelar autad :
- Abdul Hayyi
- Abdul Alim
- Abdul Qadir
- Abdul Murid

4. Wali Abdal
berarti Wali Pengganti. Bila salah satu anggotanya ada yang wafat, maka para wali / al Ghauts akan menunjuk penggantinya.
Jumlahnya selalu 7 orang setiap masa, mereka menguasai 7 iklim.

5. Wali Nuqaba'
Jumlahnya selalu 12 orang. mereka sangat menguasai hukum syariat.
Jika wali Nuqaba' melihat jejak kaki seseorang, maka ia akan dapat mengetahui apakah jejak tsb milik orang baik, jahat, pandai atau bodoh.

6. Wali Nujaba'
Wali ini hanya bisa dikenali oleh wali yang tingkatannya lebih tinggi.jumlahnya selalu 8 orang.
Doa mereka sangat mustajab

7. Wali hawariy
Wali Pembela. Jumlahnya 1 orang.
Tugasnya membela agama Allah baik dengan argumen maupun dengan senjata.

8. Wali Rajabiyyun
Jumlahnya selalu 40 orang. tersebar diberbagai negara dan mereka saling mengenal satu sama lain.
Karamah mereka muncul setiap bulan RAJAB.
Konon tiap memasuki bulan rajab, badan kaum Rajabiyyun terasa berat bagai terhimpit langit.
mereka hanya berbaring diranjang tak bergerak & kedua mata mereka tak berkedip hingga sore hari.
Keesokan harinya hal tsb mulai berkurang. Pada hari ketiga, mereka masih berbaring tapi sudah bisa berbicara dan menyaksikan tersingkapnya rahasia Illahi.

9. Wali Khatamul Awliya'

Penutup para wali ( wali yang paling sempurna ). jumlahmnya hanya 1 orang. bertugas menguasai dan mengurusi wilayah kekuasaan umat Rasululah SAW.

10. Wali Rijalul Ghaib
jumlahnya 10 orang. mereka adalah para pemuda yg sangat khusyu' beribadah dan selalu berbicara dengan berbisik karena malu kepada Allah SWT.

Menurut Ibnu Araby, masih ada 24 tingkatan lagi, seperti Adammiyun, Musawiyun, Rijalul fath, Rijalul Ma'arij al Ula, Ahli Ainit Tahkimwaz Zuaid dll.

sejatinya masalah hierarki / tingkatan kewalian hanya diketahui oleh Allah SWT, Rasul-NYA & para wali-NYA, sesuai dengan ungkapan :

" La Ya'riful waliy illal waliy "
(tidak ada yang mengenali wali kecuali seorang wali)

jangan mudah percaya dengan pengakuan seseorang yg menyatakan dirinya Wali, sebab para wali selalu dalam keadaan tersembunyi, mahfuzh dan tidak pernah menonjolkan maqam kewaliannya.

semoga bermanfaat,
wassalam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

...